Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

WAPRES: JADIKAN SATU MUHARAM UNTUK PERUBAHAN

Jakarta--RRI-Online, Wakil Presiden M Jusuf Kalla meminta masyarakat Indonesia agar momentum pergantian tahun baru Hijriah satu Muharam 1428 H ditandai dengan perubahan dan perjuangan menuju kehidupan lebih baik.

"Pergantian tahun baru, satu Muharam 1428 H harus ditandai dengan perubahan dan perjuangan menuju kehidupan yang lebih baik," kata Kalla saat memperingati satu Muharam di kompleks pompes Al Zaytun, Indramayu, Jabar, Sabtu.



Menurut Wapres, pergantian tahun Hijriah pada dasarnya ditandai dengan adanya perubahan karena permulaan tahun baru Hijriah ditandai dengan adanya perintah hijrah bagi Nabi Muhamad SAW dari Mekkah ke Madinah untuk perubahan yang lebih baik.


"Kadang sulit kita pahami ketika ada pemikiran pesantren harus sederhana, sempit dan kumuh. Namun kalau ada yang begitu kita bertanya kenapa begini?," kata Wapres.


Begitu pula, tambah Wapres, kalau ada pondok pesantren yang luas, modern dan mewah seperti pompes Al Zaytun ini orang juga bertanya, kenapa bisa.


Namun, tambah Wapres, perubahan seperti ini harus dilakukan karena pesantren yang baik merupakan suatu kenikmatan.


"Nikmat ini harus selalu dinikmati bukan karena kemewahan dan kebesarannya tapi kenikmatan ini harus bermanfaat bagi bangsa dan negara," katanya di hadapan ribuan santri Al Zaytun.

Menurut Wapres, yang paling utama dalam satu pondok pesantren adalah pendidikan, karena itu pendidikan di Al Zaytun akan menjadi sumbangsih terbesar bagi kemajuan dan kejayaan bangsa.

Banyaknya santri Al Zaytun yang berasal dari seluruh Indonesia, kata Wapres, menunjukkan pompes ini memiliki visi kebangsaan dan visi ke-Indonesia-an.

Sebelumnya, pimpinan pompes Al Zaytun AS Panji Gumilang mengatakan bahwa proses pendirian pompes Al Zaytun dimulai tahun 1983 dengan pembentukan Yayasan Pesantren Indonesia. President BJ Habibie meresmikan yayasan itu pada 27 Agustus 1999 dan mengubahnya menjadi pompes Al Zaytun.

Pompes yang berdiri di atas lahan 1.200 ha tersebut saat ini memiliki 8.000 santri dan jika ditambah jumlah karyawan dan staff pengajar akan menjadi 12.000 orang

Menurut Panji Gumilang, moto pendidikan di Al Zaytun berupa "Sepi ing pamrih, rame ing gawe" dan mengembangkan pesantren Muslim dengan tampilan modern.

Sedangkan kurikulum yang digunakan merupakan gabungan kurikulum Depag dan Mendiknas dengan penambahan muatan-muatan lokal.

Dalam acara tersebut juga diselingi dengan pengumpulan sumbangan bagi pengembangan pendidikan di pompes Al Zaytun.

Posting Komentar

0 Komentar