Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kampanye Pendidikan Dan Respon Positif Dunia Antar-Bangsa

Brain export merupakan cita-cita nan agung serta mulia. Bagaimana tidak, ketika bangsa ini dipenuhi product-product dari negara lain, toko-toko dibanjiri barang-barang elektronik dan otomotif dari Jepang, jalan-jalan dipenuhi kendaraan-ken¬daraan produksi Korea atau Cina. Bangsa Indonesia hanya mampu menyaksikan pemandang mitis ketika Tenaga Kerja Indonesia yang mempunyai peran yang signifikan dalam meraup devisa negara di kuyo-kuyo. Ribuan penghasil devisa negara tersebut diusir dari Malaysia, dilecehkan dan dipermalukan di negeri orang, bahkan ada di antara mereka yang kembah ke kam¬pung halaman hanya nama dan jasad yang sudah tidak bernyawa.

Sungguh satu fenomena yang sangat bersimpangan, disatu sisi bangsa Indonesia hanya mampu mengekspor benda hidup yang sebagian besar tidak didasari pendidikan, di sisi lain negeri ini dipenuhi oleh barang-barang yang merupakan produksi ilmu pengetahuan.

Masalah TKI merupakan dilema, sikucapang-sikucape, yang bila diihentikan akan mengganggu devisa negara tapi bila diteruskan, bangsa ini harus rela memutuskan urat malunya dihadapan dunia antar bangsa.


Mengekspor ilmu pengetahuan yang dicita-citakan oleh Al-Zaytun merupakan air segar yang dapat menyelamatkan bangsa ini dari memakan buah simalakama, karena ilmu pengetahuan adalah hal yang tidak mungkin dapat dihinakan, lebih dari itu ilmu pengetahuan mampu memuliakan siapa Baja yang memilikinya. Maka bangsa ini tidak perlu berhadapan dengan pilihan berat antara bapak atau ibu yang mati, bila bangsa ini mampu meraup devisa negara dengan mengekspor ilmu pengetahuan.

Demi mewujudkan cita-cita ini Al¬Zaytun terus meningkatkan kualitas dan sistim pendidikan yang ada, sambil tidak pernah berhenti mengenalkannya kepada dunia.

Kedatangan tiga belas Duta Besar pada acara Muharram yang diadakan di Al-Zaytun merupakan respon posi¬tif dari dunia antarbangsa terhadap kampanye pendidikan yang selalu dikumandangkan oleh Syaykh dan seluruh sivitas Al-Zaytun.

Dan berikut sambutan serta wawancara 13 Duta Besar dan perwakilan yang hadir pada peringatan satu Muharram1427 H di Al-Zaytun.
- Duta Besar Palestina
- Duta Besar Pakistan
- Duta Besar Afghanistan
- Kuasa Usaha Arabia
- Kuasa Usaha Republik Islam Iran
- Charge d’Affaires of Somalia
- Duta Besar Bosnia Herzegovia
- Minister Economic Nigeria
- Charge d’Affaires of Jordan
- Atase Politik Malaysia untuk Indonesia
- Sekretaris Tiga Kedutaan Besar Irak
- Charge d’Affaires of Uzbekistan
- Third Secretary Kedutaan Besar Sudan

Friday, May 04, 2007


Pelatihan Sertifikasi ICDL

Pada 12-18 Maret 2007 lalu, Kampus Al-Zaytun dipercaya melaksanakan pelatihan sertifikasi ICDL (International Computer Driving Licence), kepada 39 pegawai negeri sipil (PNS) yang berdinas di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Daerah, Pendidikan Luar Sekolah.

Peserta berasal dari 17 daerah di Seluruh Indonesia. Acaranya disebut “Pelatihan Sertifikasi ICDL Bagi Para Pegawai Unit Pelaksana Teknis Pendidikan Luar Sekolah Se-Indonesia“.

Berita Terkait :- Al-Zaytun – Ditjen PLS Lakukan Pelatihan Sertifikasi ICDL
- Al-Zaytun Kampus Global
Berita Selengkapnya !

Tuesday, May 01, 2007

Jendela Pencerahan, Sebuah Asa

Pers mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan, ia dapat memainkan perannya dalam mempengaruhi pandangan hidup umat manusia, bahkan pers mempunyai andil mengubah wajah dunia.

Media masa mempunyai andil terhadap terlukisnya gambaran buruk wajah Barat dalam persepsi masyarakat Timur, dan buruk wajah Timur dalam persepsi dunia Barat. Ia berperan merubah wajah lembut para santri menjadi wajah-wajah teroris dihadapan publik Amerika, dan melukis wajah Amerika menjadi wajah yang anarkis yang wajib dijihadi oleh umat islam.

Richard W. Baker, Special Assistant to the President of East West Center (ECW), berpendapat bahwa berita yang disampaikan oleh mass media tidak berimbang, sehingga menciptakan gambaran negatif tentang Islam dalam benak publik Amerika, dan membentuk opini negatif tentang Amerika.

Dalam hal ini harus dibayar mahal oleh umat manusia, karena kesalahan persepsi yang terjadi berdampak kepada terjadinya drama tragedi kemanusiaan yang hari ini menghiasi panggung dunia. EWC berdiri dalam uasha menjembatani salah persepsi Barat dan Timur dalam memandang satu dengan yang lainnya.

Kunjungan para senior jurnalist dari Amerika (Mr. Richard W Baker, Ms. Susan Kreifeis, Mr. Tim Connoly, David Crumn, William J Dobson, Larry Johnson, David Hage) dan alumni EWV (Mr. Mafoot Simon, Ms. Maziena Mazian, Ms. Norilla Daud, Mr. Khrishnan Parkaran, Arief Suditomo) ke Indonesia, terutama ke tempat-tempat ibadah, serta pesantren-pesantren di Indonesia adalah dalam usaha mencari gambaran positif bagi wajah pesantren dan umat Islam di Indonesia.

Kunjungan mereka ke Al-Zaytun yang mempunyai motto pusat pendidikan dan pusat pengembangan budaya toleransi dan perdamaian, melahirkan harapan. Satu asa bahwa Al-Zaytun mampu menjadi jembatan yang menyatukan konflik antara Timur dan Barat. Satu asa bahwa Al-Zaytun mampu berdiri sebagai jendela yang membuka pencerahan hubungan Timur dan Barat.

Berikut ini adalah wawancara yang dilakukan oleh tim reporter Al-Zaytun dengan wartawan Amerika dan Indonesia pada kunjungan mereka ke Al-Zaytun pada 1-2 Juli 2006 yang lalu, mengenai apa itu EWC dan sepak terjangnya. Serta wawancara mereka dengan pimpinan Al-Zaytun Syaykh AS Panji Gumilang.

1. Wawancara dengan Richard W. Baker, Special Assistant to the President of East West
Center (ECW).

Posting Komentar

0 Komentar